ISPIKANI DUKUNG PELAKSANAAN KEGIATAN “TRAINING ON THE ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE” DI LIMA LOKASI IFISH

Sukabumi, Indonesia – 1 Mei 2024. Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) dukung pelaksanaan kegiatan pelatihan bertajuk "Training on the Ecosystem Approach to Aquaculture" yang dilaksanakan di lima lokasi IFish. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan dalam pengelolaan kawasan budidaya ikan melalui pendekatan ekosistem (Ecosystem Approach to Aquaculture atau EAA), guna menjaga keseimbangan ekologi perairan sambil mempertimbangkan aspek sosial-ekonomi masyarakat sekitar. 

Kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Balai Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Sukamandi Pusat Pelatihan KP, Global Environment Facility (GEF), Food and Agriculture Organization (FAO) Perwakilan di Indonesia, Koperasi Konsumen Kopeg Mina Utama, serta didukung oleh ISPIKANI. 

Pelatihan ini memiliki dua tujuan utama yaitu : Meningkatkan Kapasitas dan Pengetahuan: Melalui pelatihan EAA di enam lokasi dan tingkat nasional, diharapkan sumber daya manusia yang terlibat dalam sektor perikanan dapat lebih memahami dan menerapkan prinsip-prinsip EAA dan Meningkatkan Partisipasi Masyarakat: Mendorong masyarakat untuk menerapkan praktik budidaya berkelanjutan dengan target 30% partisipasi dari kaum perempuan. 

Pelatihan dimulai di Sukabumi dan Cilacap pada tanggal 29 April – 1 Mei 2024. Di Sukabumi, kegiatan berlokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), sementara di Cilacap dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap. Pembukaan pelatihan dilakukan oleh Plt. Kepala Pusat Pelatihan KP secara serentak di dua lokasi tersebut. Peserta pelatihan terdiri dari berbagai instansi dan masyarakat, antara lain: Pusat Pendidikan BPPSDM KP; Pusat Pelatihan BPPSDM KP; Pusat Penyuluhan BPPSDM KP; Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi; Pusat Riset Perikanan BRIN; Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi; Pelabuhan Perikanan Nusantara Sukabumi; Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sukabumi; Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Sukabumi; Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Sukabumi; Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukabumi; Jurusan Akuakultur Universitas Muhammadiyah Sukabumi; Penyuluh Perikanan Budidaya Satminkal BRBATPP Bogor; Kelompok Budidaya Ikan di Kabupaten Sukabumi; Perwakilan FAO di Sukabumi; Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap; BRIN Karang Sambung; Dinas Pertanian Cilacap; Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Cilacap; Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Cilacap; Dinas Koperasi dan UMKM Cilacap; Bappeda Kabupaten Cilacap; Stasiun PSDKP Cilacap; Jurusan Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan UNSOED; Jurusan Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Muhammadiyah Purwokerto; Perwakilan FAO di Cilacap; Penyuluh Perikanan Budidaya Satminkal BPPP Tegal. 

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi: Prinsip Akuakultur dengan Pendekatan Ekosistem: Konsep dasar dan pentingnya penerapan EAA dalam budidaya ikan; Persiapan Penerapan EAA/ADPE: Langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum menerapkan EAA, beserta praktik-praktik terbaik. Penerapan Akuakultur dengan Pendekatan Ekosistem: Implementasi praktis EAA dalam kegiatan budidaya ikan sehari-hari; Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengelolaan Kawasan ADPE: Metode dan teknik untuk memonitor dan mengevaluasi efektivitas penerapan EAA, serta cara pelaporan yang tepat. 

Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat mengelola kawasan budidaya dengan lebih baik, meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan sektor perikanan di Indonesia. Partisipasi aktif masyarakat, terutama perempuan, dalam praktik budidaya berkelanjutan juga diharapkan dapat terwujud. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar instansi terkait dan masyarakat dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem perairan.

Admin